Memasak memang kegiatan utama di dapur. Namun ternyata tidak hanya makanan saja yang bias diolah di dapur. Cerita baru, inspirasi baru, bahkan interaksi seru dengan anggota keluarga dan kerabat bias dilakukan di dapur.
Bagaimana caranya aktivitas tersebut menjadi lebih terasa? Perhatian terhadap detail fungsi dapur adalah jawabannya.
Secara umum, dapur terbagi menjadi empat area. Area tersebut, yaitu area menyimpan (storage), memasak, mencuci, dan mempersiapkan masakan. Namun pada zaman yang serba kompak, dapur dituntut untuk mampu menampung aktivitas dan volume barang yang banyak. Maka muncullah produk-produk dapur yang mendukung tuntutan tersebut. Diantaranya adalah system storage yang terpadu dengan kabinet-kabinet dapur, system buka tutup kabinet yang semakin variatif, dan teknologi bahan kayu yang bias memaksimalkan detail karakter material kayu.
Material kayu semakin mudah diolah. Kayu kamper Samarinda, kayu jati, atau material komposit berbentuk kayu, dapat dipadupadankan dengan sistem storage, sehingga tercipta ruang-ruang yang lebih kompak dan memaksimalkan volume penyimpanan. Dulu, ruang-ruang di area sudut susah dimanfaatkan. Namun sekarang menjadi lebih mudah karena ada rak kabinet khusus untuk area sudut.
Begitu pula dengan daya tahan kayu. Lebih banyak pilihan untuk meningkatkan keawetan kayu ini. Dari penggunaan teknologi anti rayap, sistem pengeringan yang canggih, hingga olahan material, dapat dilakukan. Olahan material komposit pendukung dapur pun semakin hari semakin ringan. Hal itu tentunya meringankan beban struktur kayu. Kayu tidak gampang melenting akibat tekanan. Umur dapur pun bisa semakin tahan lama.