PERPUSTAKAAN adalah tempat yang tepat untuk menemukan aneka jenis buku dan tempat membaca. Jika Anda suka membaca, kenapa tidak membuat perpustakaan sendiri di rumah?
Selain menghemat waktu, Anda juga bisa menghemat uang karena hanya perlu melakukan beberapa langkah untuk sampai ke ruangan tersebut. Perpustakaan yang ada di rumah lebih populer disebut ruang baca. Menata dan mendekorasi ruang baca tidak sesulit yang Anda kira. Asalkan mengerti trik-triknya, Anda bisa mendapatkan ruang baca yang indah di rumah sendiri.
Budaya membaca sebaiknya diciptakan dari rumah sendiri. Untuk mengembangkan budaya baca itu, menciptakan ruang baca di rumah menjadi suatu keharusan. Menurut arsitek Tubagus Nana Suryana, agar dapat memiliki ruang baca, kita tidak harus punya rumah yang luas. Sudut-sudut ruangan juga bisa dijadikan ruang baca. Apalagi jika ditata secara apik, ruang baca itu akan terlihat lebih cantik.
Sudut untuk ruang baca boleh dijadikan satu dengan area ruang keluarga ataupun ruang tidur. ”Menciptakan ruang baca bisa dengan membuat ruangan yang lebih privasi. Nah, bagi yang rumahnya tidak terlalu luas, dapat menggunakan sudut ruangan untuk dijadikan ruang baca,” kata Nana.
Sebaiknya sudut ruang baca berdekatan atau bersebelahan dengan jendela sehingga mudah mendapat pencahayaan alami pada siang hari. Dengan begitu, Anda pun bisa menghemat listrik karena tidak perlu menyalakan lampu. ”Selain itu, kalau ruang baca dekat dengan jendela, tentunya udara juga bisa keluar-masuk lewat jendela,” kata Nana.
Sesuatu yang perlu diperhatikan adalah posisi kursi yang harus diatur secara tepat agar arah datangnya sinar matahari tidak memantul di atas lembaran kertas yang dapat menimbulkan silau.
Selain sudut-sudut ruangan, area di bawah atap atau yang lazim disebut attic pun bisa dijadikan ruang baca atau perpustakaan mini. Menurut arsitek Wisnu Brata, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain ruang baca atau ruang belajar pada sebuah attic. Pertama, dimensi ruangan dan ketinggian langit-langit dalam ruangan. Perlu diperhatikan terlebih dahulu, apakah pemanfaatan ruang attic tersebut telah direncanakan sejak awal atau merupakan pengembangan. Jika telah direncanakan sejak awal, bentuk dan ukuran ruang dapat lebih terencana dengan mengikuti standar ruang yang optimum.
”Di samping banyak kendala yang dapat dihindarkan, pemanfaatan attic sejak awal desain akan membuatnya lebih terintegrasi dengan keseluruhan bangunan. Jika tidak, struktur rangka lantai dan konstruksi rangka atap yang tidak terencana akan mengganggu penataan ruang-ruang pada attic tersebut,” papar Wisnu.
Kedua, struktur atap yang tersedia. Umumnya, struktur rangka yang dapat menunjang pemanfaatan attic adalah jenis struktur rangka atap kayu. Karena di samping memiliki jarak antarkuda-kuda yang lebih jauh, struktur rangka kayu juga dapat diekspos dan diperlihatkan sebagai bagian dari elemen estetika ruangan.
Furnitur dan perabotan yang akan diletakkan untuk ruang baca juga harus diperhatikan, baik dari segi ukuran maupun desainnya. Kursi yang empuk dan memiliki sandaran kaki dapat dijadikan pilihan utama. Kursi jenis itu tidak akan membuat tubuh cepat lelah, walaupun aktivitas membaca dilakukan berjam-jam.
Jika sudut ruang baca cukup besar, bisa juga menggunakan sofa berkapasitas dua orang. Sofa itu pun harus memiliki sandaran punggung dan pegangan tangan sehingga bisa diubah bentuknya sesuai kebutuhan. Tema perabot harus pula disesuaikan dengan tema rumah dan ruangan.
”Bila rumah bergaya modern minimalis, ruang bacanya pun harus senada. Misalnya dengan menghadirkan kursi bergaya modern minimalis,” kata Nana.
Sementara, Wisnu lebih memilih jenis perabot yang built in dan multifungsi sehingga pemanfaatannya menjadi lebih optimal. ”Gunakan meja serbaguna untuk menampung berbagai kegiatan seperti menulis, membaca, dan menggambar. Memang hal yang paling mengasyikkan dari sebuah attic adalah view atau kemampuan untuk melihat ke arah luar bangunan dari titik pandang yang lebih tinggi. Dengan demikian, dapat tercipta suasana yang tenang, rileks, dan hening,” jelasnya.
Lalu, bagaimana jika Anda ingin membuat ruang baca di dalam kamar tidur? Jawabannya, bisa.
Tidaklah berlebihan memfungsikan salah satu sudut kamar menjadi ruang baca. Aktivitas yang semakin kompleks membuat kegiatan membaca membutuhkan suasana yang santai. Penataan ruang baca pada kamar tidur memang lebih simpel karena tidak membutuhkan terlalu banyak perabotan.
Sebuah meja, sebuah kursi, dan sebuah rak buku kecil cukup diletakkan di salah satu sudut kamar. Perabotan yang terlalu banyak dan besar justru akan membuat kamar semakin sempit karena di sana masih ada beberapa perabotan lain seperti tempat tidur, lemari baju, meja dandan, bufet, dan lain-lain. Anda tidak ingin kamar Anda berkesan sumpek, bukan?
(Koran SI/Koran SI/tty)
0 komentar:
Posting Komentar