Coba bayangkan desain perpustakaan di rumah. Mungkin yang tampil adalah koleksi buku dalam lemari kotak warna coklat. Meja kerja formal. Kiranya bukan tempat favorit di rumah. Apalagi buat remaja. Membosankan!Tidak harus begitu kok. Ruang baca bisa tampil ceria, modern dan penuh warna. Perpustakaan pun jadi tempat belajar dan diskusi yang menarik. Asalkan didesain dengan tepat, ruang yang terbatas bisa disulap jadi ruang baca modern.
Berikut adalah contoh desain Annahape Studio. Klien kami memberi PR yang banyak untuk ruang yang terbatas. Sebuah ruang baca, sekaligus ruang browsing, perpustakaan mungil, dan diskusi. Yang dimaksud diskusi termasuk ngobrol santai, ngegosip, haha-hihi. Bagian ruang yang didesain sekitar 2,5 x 3,5 m. Bagaimana caranya?
Oleh karena banyak fungsi dalam satu ruang, Saya membagi dulu zona ruang berdasarkan fungsi atau penggunaan. Yaitu zona kerja, zona diskusi, zona buku-komputer-dan LCD, serta zona santai-santai. Jadi ada 4 zona. Membagi zona yang banyak itu dengan denah gambar 2 dimensi hasilnya tidak maksimal. Soalnya, denah 2 dimensi tidak dapat memperlihatkan bagian dinding. Padahal, Anda harus mengoptimalkan semua bagian dari ruang yang tersedia. Yaitu lantai dan dinding. Dengan mengoptimalkan keduanya, hasilnya akan lebih optimal.
Karenanya, kami perlu denah aksonometri, atau denah 3 dimensi, agar pembagian zonanya dapat maksimal. Dengan aksonometri, seluruh bagian ruang dapat diolah. Sedemikian rupa sehingga ke-4 zona tersebut dapat diakomodir. Silakan lihat contoh berikut.
Denah Aksonometri Ruang Perpustakaan Pribadi
Pada gambar di atas Anda dapat melihat bagaimana saya membagi ruang kecil itu untuk mengakomodir semua zona. Bagian atas adalah bale-bale tempat diskusi santai. Sekaligus lihat teve LCD monitor. Dinding sebelah kiri dimaksimalkan untuk zona buku-komputer LCD. Zona bawah adalah zona kerja dan zona ruang baca.
Zona kerja ini dibuat fleksibel dengan dua meja setengah lingkaran. Salah satunya berwarna orange. Kedua meja itu dapat ditarik kemudian disatukan. Bila digabungkan ditengah ruang kedua meja tersebut dapat menjadi meja bundar. Berfungsi sebagai meja baca atau diskusi.
Sekarang dari denah aksonometri itu, kita lihat gambar perspektifnya.
Gambar Perspektif Ruang Baca dan Perpustakaan
Anda sekarang dapat melihat ke empat zona tersebut dengan lebih baik. (zona 1) Bale-bale dilengkapi dengan lemari 4 pintu yang dapat dipakai untuk menyimpan. (Zona 2) Lemari buka, rak dan tempat komputer tidak dibuat garang dengan permainan kaca dan ornamen dekoratif. (Zona 3 dan 4) Dibuat flesibel mengambil sisa ruang yang ada. Kesan hangat dibangun dari permainan accent lighting di beberapa bagian. Pola-pola setengah lingkaran, rak buku mata ikan menghilangkan kesan kaku. Sebaliknya, kesan dinamis pun diperoleh. Kesan modern, ringan dan ceria diperoleh dari komposisi warna putih, hijau pastel, dan orange.
Singkat cerita, ruang yang terbatas kalau dimaksimalkan dapat menjadi ruang baca +perpustakaan yang menawan. Caranya buatlah list fungsi ruang. Bagilah ruang dalam zona-zona seturut fungsinya. Kemudian, desainlah dengan permainan bentuk, komposisi warna dan pencahayaan.
Berikut adalah contoh desain Annahape Studio. Klien kami memberi PR yang banyak untuk ruang yang terbatas. Sebuah ruang baca, sekaligus ruang browsing, perpustakaan mungil, dan diskusi. Yang dimaksud diskusi termasuk ngobrol santai, ngegosip, haha-hihi. Bagian ruang yang didesain sekitar 2,5 x 3,5 m. Bagaimana caranya?
Oleh karena banyak fungsi dalam satu ruang, Saya membagi dulu zona ruang berdasarkan fungsi atau penggunaan. Yaitu zona kerja, zona diskusi, zona buku-komputer-dan LCD, serta zona santai-santai. Jadi ada 4 zona. Membagi zona yang banyak itu dengan denah gambar 2 dimensi hasilnya tidak maksimal. Soalnya, denah 2 dimensi tidak dapat memperlihatkan bagian dinding. Padahal, Anda harus mengoptimalkan semua bagian dari ruang yang tersedia. Yaitu lantai dan dinding. Dengan mengoptimalkan keduanya, hasilnya akan lebih optimal.
Karenanya, kami perlu denah aksonometri, atau denah 3 dimensi, agar pembagian zonanya dapat maksimal. Dengan aksonometri, seluruh bagian ruang dapat diolah. Sedemikian rupa sehingga ke-4 zona tersebut dapat diakomodir. Silakan lihat contoh berikut.
Denah Aksonometri Ruang Perpustakaan Pribadi
Pada gambar di atas Anda dapat melihat bagaimana saya membagi ruang kecil itu untuk mengakomodir semua zona. Bagian atas adalah bale-bale tempat diskusi santai. Sekaligus lihat teve LCD monitor. Dinding sebelah kiri dimaksimalkan untuk zona buku-komputer LCD. Zona bawah adalah zona kerja dan zona ruang baca.
Zona kerja ini dibuat fleksibel dengan dua meja setengah lingkaran. Salah satunya berwarna orange. Kedua meja itu dapat ditarik kemudian disatukan. Bila digabungkan ditengah ruang kedua meja tersebut dapat menjadi meja bundar. Berfungsi sebagai meja baca atau diskusi.
Sekarang dari denah aksonometri itu, kita lihat gambar perspektifnya.
Gambar Perspektif Ruang Baca dan Perpustakaan
Anda sekarang dapat melihat ke empat zona tersebut dengan lebih baik. (zona 1) Bale-bale dilengkapi dengan lemari 4 pintu yang dapat dipakai untuk menyimpan. (Zona 2) Lemari buka, rak dan tempat komputer tidak dibuat garang dengan permainan kaca dan ornamen dekoratif. (Zona 3 dan 4) Dibuat flesibel mengambil sisa ruang yang ada. Kesan hangat dibangun dari permainan accent lighting di beberapa bagian. Pola-pola setengah lingkaran, rak buku mata ikan menghilangkan kesan kaku. Sebaliknya, kesan dinamis pun diperoleh. Kesan modern, ringan dan ceria diperoleh dari komposisi warna putih, hijau pastel, dan orange.
Singkat cerita, ruang yang terbatas kalau dimaksimalkan dapat menjadi ruang baca +perpustakaan yang menawan. Caranya buatlah list fungsi ruang. Bagilah ruang dalam zona-zona seturut fungsinya. Kemudian, desainlah dengan permainan bentuk, komposisi warna dan pencahayaan.
0 komentar:
Posting Komentar